"analisis jurnal semiotika ferdinand de saussure"
Semiotika Ferdinand De Saussure
Nama : Hardini Npm : 202146500732 Kelas : R4i
Judul : ANALISIS SEMIOTIKA STRUKTURALISME FERDINAND DE SAUSSURE PADA FILM BERPAYUNG RINDU
Object : BERPAYUNG RINDU
Metode : metode deskriptif kualitatif
Analisis : pada film ini Film dapat diartikan sebagai gambar yang bergerak yang diperangkati oleh warna,
suara dan sebuah kisah. Sebagaimana diketahui, film merupakan salah satu media
komunikasi massa. Oleh karena itu, film adalah medium komunikasi yang ampuh, bukan saja
untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan edukasi secara penuh dengan media yang
komplit. Dalam hal ini film “Berpayung Rindu” by Undaundi tvshow yang merupakan salah
satu bagian dari media massa. Tak lepas dari budaya kontruksi dan gerakannya di film web
series ini mengisahkan tentang sepasang suami istri yang bernama Cahyono dan Wati yang
dikaruniai anak yang bernama Indah. Tanpa disangka sang istri telah berselingkuh di
belakang suaminya hingga pada suatu ketika sang istri Wati lebih memilih selingkuhannya
dan pergi meninggalkan suami serta anaknya Indah yang masih bayi pada waktu itu.
Disitulah kehidupan Cahyono dimulai yang mulai banting setir untuk mencukupi kebutuhan hidupnya bersama sang anak tercinta dengan keponakannya Tari yang ikut membantu
mengurus Indah. Di tengah banyak hutang yang selalu menghantui kehidupannya, namun
karena Cahyono yang memiliki sifat pekerja keras akhirnya pekerjaan apapun dia lakukan
demi bisa melunasi hutang dan membelikan anaknya hadiah. Hingga suatu ketika Cahyono
sudah menemukan pekerjaan yang layak diluar kota akhirnya berinisiatif untuk pulang
kampung dan membawakan sebuah kado hadiah untuk Indah, namun tak disangka hari itu
merupakan hari yang menyedihkan bagi Cahyono karena ia kehilangan sosok buah hati
tercinta yang begitu cepat meninggalkannya. Disitulah perasaan Cahyono hancur dan sangat
sedih hingga tidak percaya akan kepergian Indah yang lebih dulu. Wati yang datang disaat
berduka menyesal atas perbuatannya kala itu yang telah meninggalkan semuanya.
Oleh karena itu, film web series ini menjadi menarik untuk diteliti tanda-tanda apa
saja yang ada pada film ini. Film ini juga menarik untuk dikaji guna mengungkapkan pesan
atau makna yang terkandung di dalamnya. Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan
metode analisis semiotika strukturalisme dengan merelasikan beberapa tanda-tanda di
dalamnya.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil analsisis semiotika Ferdinad de Saussure terdapat tanda-tanda
yang ditampilkan pada film web series “Berpayung Rindu”. Film ini tidak terlepas dari
kemampuan sutradara dalam membaca situasi dan menyesuaikan dengan kondisi zaman.
Film ini menampilkan beberapa adegan visual, dan teks yang memeliki makna pembelajaran
dan pembentukan karakter terhadap seseorang. Berdasarkan uraian analisis yang telah
disampaikan diatas mengenai film web series Berpayung Rindu dengan analisis semiotika
Ferdinand de Saussure dapat ditarik sebuah kesimpulan mengenai penanda (Signifier) dan
petanda (Signified) serta makna dari iklan tersebut yaitu film ini lebih mengarahkan ke
pesan moral terlihat dari adegan per episodenya yang mana film ini mengisahkan sepasang
suami istri yang berpisah karena perselingkuhan dan yang menjdai korban adalah sang anak
yang akibatnya sang anak kehilangan kasih sayang salah satu dari orang tuanya yaitu
seorang ibu.
Jurnal 2
Judul : ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE TERHADAP NILAI NILAI DA'WAH PADA FILM NUSSA DAN RARA
Object : FILM NUSSA DAN RARA
Metode : Nilai-nilai Islami, Nussa dan Rara, Semiotika Ferdinand de Saussure.
Analisis : Film animasi menjadi salah satu program pilihan bagi para orang tua bagi
anak-anak mereka. Hal ini disebabkan karena film animasi merupakan suatu karya
yang menampakkan gambar bergerak dan terkesan hidup. Film animasi memiliki
beberapa manfaat yaitu sebagai media da’wah, pendidikan, informasi dan hiburan.
Film Nussa dan Rara digunakan sebagai media da’wah yang menampilkan
ajaran tentang adab dan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Penyampaian
pesan adab dan akhlak ini ditampilkan dalam animasi yang menarik sehingga
menjadi daya tarik bagi masyarakat Indonesia khususnya usia anak-anak hingga
remaja.
Film animasi Nusaa dan Rara ini menjadi media penyebaran ajaran islam
dengan metode yang mudah diterima dan tidak membosankan. Adapun nilai positif
dari film tersebuat yaitu: Pertama, penyampaian materi lebih santai, ringan, dan
mudah dicerna; Kedua, pembelajaran islam yang tercover dalam film animasi lebih
luas dan mudah dipahami sehingga sangat efektif untuk syiar islam; Ketiga, sebagai
hiburan sekaligus media pembelajaran untuk anak-anak; Keempat, Secara tidak
langsung, memberikan penanaman adab dan akhlak dalam setiap tayangan
episodenya, yaitu dengan menampilkan perilaku-perilaku yang baik dan akan di
contoh oleh anak-anak. Kemudian menggambarkan juga penolakan dan
penghindaran terhadap perilaku yang tidak baik dalam kehidupan sehari-hari
(seperti berbohong, mencuri, tidak baca doa dalam hal apapun, dan lain
sebagainya); Kelima, menambah wawasan dan khazanah keilmuan khususnya bagi
pemirsa yang belum memiliki banyak pengetahuan tentang ajara-ajaran islam.
Melalui film animasi Nussa dan Rara, banyak ajaran adab dan akhlak yang
disampaikan dalam setiap scene ataupun episodenya, penyampaiannya pun dikemas
dengan begitu menarik, lucu, dan tidak membosankan untuk ditonton secara terus
Kesimpulan : Film ini dinaungi oleh Rumah Produksi The Little Giantz, akun Youtube
dengan nama channel Nussa Official, pada salah satu video yang di upload pada
tanggal 04 Januari 2019 yang berjudul ‘’Nussa : Behind The Scene. Konsep dasar
ide dari pembuatan film animasi Nussa dan Rara, yaitu membuat suatu konsep
Islamic thing. Pada film animasi Nussa dan Rara, penulis menemukan tiga scene
yang menggambarkan adab dan akhlak, yaitu scene yang menjelaskan tentang
berkata baik dan sopan, scene mendoakan yang baik-baik, dan scene berjuang serta
berusaha.Tokoh yang ada dalam film tersebut ’yaitu Umma, Nussa, Rara, dan Anta.
Durasi episode ini ialah 06:52 menit. Episode ini menampilkan pesan adab dan
akhlak yang baik. Pada film Nussa dan Rara menunjukkan penanda dan petanda
nilai-nilai dakwah yang terkandung dalam film, serta mengandung sinopsis pesan
dakwah dan komunikasi
Jurnal 3
Judul : ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE TERHADAP IKLAN BUKA LAPAK
Object : IKLAN BUKA LAPAK
Metode : metode deskriptif kualitatif
Analisis : Berdasarkan hasil analisis semiotika Ferdinand de Sasussure yang telah dijabarkan diatas oleh
si peneliti mengenai apa saja penanda (signifier) dan petanda (signified) yang terdapat pada iklan
Bukalapak versi Sumpah Pemuda 28 Oktober maka bisa diketahui bahwa makna visual dari iklan tersebut
adalah pihak Bukalapak ingin bereksperimen sejauh mana pemahaman masyarakat mengenai Sumpah
Pemuda terutama tanggal berapa Sumpah Pemuda itu lahir. Karena itu pada awalnya Bukalapak
membuat billboard yang nantinya akan dipasang di tempat umum dengan penulisan tanggal yang salah
yaitu tanggal 29 Oktober. Beberapa waktu kemudian setelah melihat berbagai macam reaksi masyarakat
khususnya netizen mengenai iklan di billboard tersebut barulah Bukalapak membuat iklan di youtube
yang isinya menjelaskan mengapa mereka menuliskan tanggal yang salah pada billboard mereka saat
memperingati lahirnya Sumpah Pemuda. Jadi dari iklan tersebut bisa diketahui bahwa masih banyak
masyarakat Indonesia yang mengingat kapan Sumpah Pemuda itu dilahirkan.
Kesimpulan : Berdasarkan uraian analisis yang telah disampaikan diatas mengenai iklan Bukalapak versi
Sumpah Pemuda 28 Oktober dengan analisis semiotika Ferdinand de Saussure dapat ditarik sebuah
kesimpulan mengenai penanda (Signifier) dan petanda (Signified) serta makna dari iklan tersebut.
Penyampaian pesan iklan yang dilakukan oleh Bukalapak ini bukan hanya sekedar mengucapkan selamat
hari Sumpah Pemuda seperti biasa tiap tahunnya tetapi iklan dibuat sekaligus untuk menguji pengetahuan
masyarakat apakah masih ingat kapan Sumpah Pemuda itu dilahirkan. Bisa dilihat pada scene awal telihat
tulisan bahwa “eksperimen ini kami dedikasikan untuk para pemuda Indonesia” jadi menunjukkan bahwa bukalapak membuat iklan ini untuk menghargai para pemuda Indonesia yang sudah berjasa besar dalam
mempersatukan Indonesia.
Komentar
Posting Komentar